Penderita ISPA di Tanah Bumbu Membeludak

Seorang warga yang terpapar kabut asap menghirup oksigen di Rumah Oksigen yang disediakan di Dinas Kesehatan Kota Pontianak di Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (22/9/2019) malam. Pemerintah kota Pontianak menyediakan layanan Rumah Oksigen selama 24 jam. Layanan itu disediakan gratis bagi warga yang mengalami gangguan kesehatan akibat paparan kabut asap karhutla - Foto Ant

TANAH BUMBU – Penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, selama kemarau jumlahnya terus membeludak.

“Kondisi tersebut diperparah, adanya asap Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla),” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, H. Damrah, di Batulicin, Jumat (27/9/2019).

Dikatakannya, jumlah penderita Ispa di periode Januari hingga Agustus 2019, mencapai 14,132 orang. Penderita tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Tanah Bumbu. Penderita Ispa pada Januari tercatat ada 1.631 jiwa, Februari meningkat 270 jiwa menjadi 1.958 jiwa. Kemudian di Maret ada 1.953 jiwa, April ada 1.445 jiwa, Mei ada 2.185 jiwa, Juni ada 1.592, Juli ada 1.508 dan di Agustus meningkat sekira 200 jiwa menjadi 1.759 jiwa.

Agar jumlah penderita Ispa tidak terus bertambah, Dinas Kesehatan Tanah Bumbu, melakukan beberapa langkah strategis, seperti membagikan masker kepada masyarakat melalui Puskesmas. Guna mencukupi kebutuhan masker, Dinas Kesehatan juga meminta perusahaan dan instansi yang lain untuk ikut andil membagikan masker kepada masyarakat.

Selain itu, pemerintah daerah juga memberikan pelayanan secara gratis bagi penderita ispa, dengan menugaskan beberapa anggota medis di setiap posko Karhutla. Ispa merupakan penyakit dengan urutan tertinggi dari sepuluh penyakit yang ditangani oleh Dinas Kesehatan Tanah Bumbu. “Kalau dilihat dari situasi saat ini, agar kiranya para masyarakat dapat mengurangi aktifitas di luar rumah, dan kalau memungkinkan selalu memakai masker saat beraktifitass untuk mengurangi penderita penyakit ispa,” pungkasnya. (Ant)

Lihat juga...