Masker Minimalisir Gangguan Kesehatan Akibat Polusi Udara

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Musim kemarau dengan polusi meningkat akibat debu, asap kendaraan, pembakaran limbah pertanian berpotensi mengganggu kesehatan.

Samsu Rizal, Kepala Unit Pelaksana Teknis (KUPT) Puskesmas Rawat Inap Ketapang, Lampung Selatan (Lamsel) menyebut kualitas udara memburuk saat kemarau. Polusi udara disebutnya mengakibatkan batuk, asma, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) serta menurunnya daya tahan tubuh.

Sebagai salah satu solusi meminimalisir gangguan kesehatan penggunaan masker sangat dianjurkan pada musim kemarau. Masker disebutnya saat ini sudah dijual pada sejumlah toko dengan berbagai pilihan.

Meski demikian UPT Puskesmas Ketapang melalui pelaksana program promosi kesehatan (Promkes) menyarankan penggunaan masker. Selain itu penggunaan kacamata dan helm saat mengendarai motor bisa mencegah iritasi pada mata.

Pembakaran limbah pertanian batang jagung ikut menyumbang gangguan polusi udara. Sebagian lahan kebun jagung di Desa Sidoluhur Kecamatan Ketapang dibakar berimbas asap pekat, Jumat (13/9/2019) – Foto: Henk Widi

Fungsi masker menurut Samsu Rizal berguna menyaring udara kotor yang terhirup bebas. Penggunaan masker menurutnya bisa mencegah timbulnya penyakit saat kemarau. Sebab akibat fungsi pernapasan yang terganggu bisa menyebabkan stamina tubuh terganggu.

Risiko terpapar polutan asap kendaraan saat melintas di jalan raya disebutnya bisa diminimalisir dengan pemakaian masker.

“Masyarakat diimbau bisa memakai masker dan sarung tangan saat mengendarai motor, selain masker sekali pakai saat ini juga banyak dijual masker kain yang bisa dicuci sehingga masih bisa dipakai berulang kali menghindari gangguan pernapasan,” ungkap Samsu Rizal saat dikonfirmasi Cendana News, Jumat (13/9/2019)

Lihat juga...