Kembali ke Jakarta, Bekasi Kembali ke Kulturnya
Editor: Mahadeva

Salah satu yang harus dibahas adalah, mempertahankan aspek historis Bekasi. Sebagai wacana, penggabungan Bekasi ke DKI Jakarta sudah mendapat respon dari DKI Jakarta. Sudah ada enam orang yang menjadi tim penggabungan Jakarta dan Bekasi.
Menanggapi wacana penggabungan tersebut, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, menegaskan, wacana tersebut bukan dilontarkan olehnya. Melainkan dari DKI Jakarta, karena antara DKI dan Bekasi memiliki kesamaan yang sangat identik dan tak terpisahkan.
Sedangkan, menanggapi ketakutan sejumlah pihak, jika Kota Bekasi bergabung ke DKI Jakarta maka anggota DPRD atau kepala daerahnya tidak dipilih secara langsung. Hal itu disebutnya, win-win solusi. Implisitnya, Rahmat mengusulkan, penggabungan dimaksudnya hanya secara administrasi, yaitu Bekasi menginduk ke DKI Jakarta.
“Tidak ada kekecewan dan Pemerintah Provinsi Bandung, tapi kesetujuan saya bergabung dengan DKI Jakarta untuk percepatan pembangunan Bekasi. Ada wacana Provinsi Bogor Raya yang digagas Wali Kota Bogor, Bekasi ke Bogor dari sisi budaya tidak ketemu,” jelasnya.
Rahmat menegaskan, jika penggabungan dilakukan maka harus ada solusi. Bekasi butuh infrastruktur dan lainnya. “Sementara DKI Jakarta kepentinganya apa di Bekasi? Tentu saling bersinergi. Toh walaupun terjadi, Bekasi masih NKRI bukan membuat negara sendiri,” pungkasnya.