Kehidupan Budaya Sehat dan Berkualitas, Butuh Berbagai Dukungan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Festival seni budaya, sebut James, adalah manifestasi dari rangkaian kerja kebudayaan yang mencakup dimensi kreativitas dan wahana perlindungan.
Selain itu, sambungnya, juga terkait penyebaran dan pertukaran nilai dan pengetahuan, fasilitasi komunitas budaya dan kegiatan pembinaan kebudayaan lainnya.
Festival sebagai puncak dari rangkaian kerja kebudayaan, tambahnya, dapat dilihat pada kebiasaan dalam masyarakat tradisional.
Puncak rangkaian kerja kebudayaan di masyarakat pada umumnya, ungkap dia, dilakukan sebagai wahana pengembangan karya cipta budaya secara luas.
“Hal ini inheren dengan karakteristik sosio kultural Indonesia yang beragam. Keragaman sebagai kekayaan budaya Indonesia itu tercermin pada berbagai festival seni dan budaya yang sudah ada,” tuturnya.
Tapi, seringkali festival-festival tersebut tandas James, dikelola secara terpisah-pisah. Untuk itu, kata dia, harus diletakkan di atas landasan yang terkonsolidasi dengan baik.
Bupati Flores Timur, Antonius Gege Hadjon, menambahkan, pariwisata berbasis komunitas mencerminkan ideologi keberpihakan pemerintah daerah terhadap masyarakat lokal di tengah kompetisi para pemain mapan di industri pariwisata.
“Melalui kebijakan ini pemerintah daerah menciptakan sebuah arena bermain yang egaliter bagi masyarakat atau komunitas lokal yang berada di daerah tujuan wisata untuk turut memperoleh manfaat ekonomi pariwisata,” tegasnya.
Lebih lanjut Anton katakan, kebijakan ini diharapkan memberikan insentif bagi tumbuh kembangnya spirit partisipasi dan pemberdayaan masyarakat lokal. Masyarakat sebutnya, secara mandiri dan otonom mengelola potensi-potensi wisata di lingkungannya.