Kehidupan Budaya Sehat dan Berkualitas, Butuh Berbagai Dukungan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LARANTUKA – lndonesia adalah landasan atau plafon bersama untuk mengoptimalisasi sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan kementerian atau lembaga terkait, lembaga filantropi, komunitas-komunitas dan pemangku kepentingan di tingkat lokal, nasional maupun internasional.

Fokus utamanya, menurut James Mandoauw, staf ahli bidang Hubungan Pusat dan Daerah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah peningkatan kualitas manajemen, perluasan dan penguatan jejaring budaya, fasilitasi silang budaya yang kreatif dan produktif di tataran lokal, regional, nasional dan internasional.

Staf ahli menteri bidang Hubungan Pusat dan Daerah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, James Mandoauw, di lokasi Festival Lamaholot, Rabu (11/9/2019) – Foto: Ebed de Rosary

“Selain itu, ada distribusi pengetahuan dan pengembangan sumber daya manusia, pengelola kebudayaan yang berkualitas di seluruh Indonesia dengan perluasan jaringan budaya dari para pelaku seni-budaya secara umum,” sebut James Mandoauw, staf ahli bidang Hubungan Pusat dan Daerah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu (11/9/2019).

Untuk mencapai hal itu, tegas James, disusun berbagai bentuk dukungan, di antaranya dukungan perencanaan, dukungan pendanaan dan pengembangan SDM, juga pengelolaan festival.

James menambahkan, harus ada pengelolaan pengetahuan, penguatan kerja kuratorial, pengembangan dan penguatan manajemen produksi, perluasan jaringan budaya tingkat nasional dan internasional serta promosi, publikasi dan kehumasan.

“Semua itu berlandaskan gotong royong guna membangun ketersambungan pengelolaan kebudayaan, diharapkan menjadi penguatan ekosistem kebudayaan secara luas. Sehingga dapat berlangsung kehidupan budaya yang sehat dan berkualitas,” ungkapnya.

Lihat juga...