Akademisi: Potensi Strategis di Sleman Belum Dioptimalkan
YOGYAKARTA – Sleman merupakan salah satu kabupaten di DIY yang memiliki banyak sumber daya strategis, mulai dari sektor pendidikan, pariwisata, ekonomi kreatif dan usaha kecil menengah yang terus tumbuh dan banyak lagi. Namun, berbagai persoalan ekonomi hingga kini belum sepenuhnya dapat teratasi.
Akademisi Universitas Islam Negeri Yogyakarta (UIN), Dr. Najib Ali Gisymar, SH,M.Hum., menyatakan, berdasarkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2018, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sleman memang cukup tinggi, yakni 5,35 persen. Namun, ketimpangan juga masih tinggi (indeks gini ratio), sebesar 0,41 persen.
“Itu meningkat dari 2017 yang hanya 0,39 persen. Sementara, kemiskinan juga masih tinggi, 31.355 KK atau 8,77 persen. Dan, nilai tukar petani (NTP) Sleman, juga masih rendah, 119,02,” paparnya, dalam acara diskusi forum rembug warga, arah dan harapan baru Kabupaten Sleman, Minggu (1/9/2019).

Untuk itu, sambungnya, diperlukan berbagai upaya percepatan yang dapat mendorong dan mengoptimalkan berbagai potensi strategis di Sleman. Diperlukan sebuah gerakan untuk melakukan penyadaran dan pengorganisasian warga di Sleman, untuk mencari jalan memecahkan persoalan-persoalan tersebut.
Najib mencontohkan, berbagai potensi kabupaten Sleman, saat ini masih dapat dioptimalkan lagi. Sejumlah UKM yang saat ini sudah tumbuh, dapat lebih dimaksimalkan.