Sangunan, Desa Wisata Berbasis Lingkungan di Sleman

Editor: Koko Triarko

YOGYAKARTA –  Sepintas kampung Sukunan, Banyuraden, Gamping, Sleman, tak ubahnya seperti kampung di pinggiran kota pada umumnya. Namun, kampung di sisi barat kota Yogyakarta ini ternyata memiliki segudang prestasi, khususnya di bidang lingkungan. 

Diprakarsai oleh ketua RW 19 dan para kader masyarakat, kampung Sukunan menyandang predikat sebagai kampung perintis pengelolaan sampah mandiri sejak 2004. Bahkan, kampung Sukunan juga ditetapkan sebagai Desa Wisata Berbasis Lingkungan oleh Dinas Pariwisata DIY.

Juara 1 lomba kreasi daur ulang sampah pada 2004, Juara 1 lomba pengelolaan sampah mandiri berbasis masyarakat pada 2006, juara 1 lomba Green and Clean pada 2010. Desa wisata tumbuh pada 2009. Juara program kampung iklim 2012 hingga juara festival desa wisata 2019, merupakan sederet prestasi yang diraih Dusun Sangunan.

Ketua Pengelolaan Sampah Mandiri Sangunan, Suharto, mengatakan, bersama para kader lainnya ia memulai upaya pengelolaan sampah mandiri sejak 2004. Salah satu caranya adalah dengan membiasakan setiap keluarga untuk memilah sampah yang dihasilkan setiap rumah, dimulai dari lingkup para pengurus sendiri.

Ketua Pengelolaan Sampah Mandiri Sangunan, Suharto. –Foto: Jatmika H Kusmargana

“Ada tiga model yang kita terapkan. Pertama, sedekah sampah. Warga memberikan secara sukarela sampah pada pengelola untuk diolah. Lalu, ada bank sampah, warga menjual sampah pada pengelola dalam bentuk tabungan. Serta layanan sampah, yakni warga harus membayar uang pungutan retribusi sampah,” katanya, Rabu (21/8/2019).

Lihat juga...