Revolusi Industri 4.0, Mahasiswa Harus Kuasai ‘Internet of Things’
Director of Commercial & Development PT PGAS Telekomunikasi Nusantara Larassetyo dalam paparannya menyampaikan, saat ini tren global terutama di bidang bisnis telah bergeser. Semua bisnis semakin mengandalkan data, bahkan siapa yang memiliki data akan memenangi persaingan.
Salah satu cara untuk dapat mengakuisi data adalah bisa dengan teknologi IoT yang terdiri atas sensor input, CPU, koneksi, power dan output, katanya. “Tujuan dari IoT adalah menambah nilai dari barang dan mengakuisisi data,” ujar Larassetyo.
Teknologi IoT, menurutnya, sangat perlu diimplementasikan di Pulau Sumatera, dalam berbagai bidang mulai dari pendidikan, perdagangan, monitoring, mitigasi bencana, budaya, sosial, bahkan politik.
Pakar teknologi informasi Onno W Purbo MEng, PhD menekankan agar mahasiswa dapat mengubah paradigma perkuliahan yang selama ini ada. Mahasiswa diminta tidak hanya belajar untuk mengejar nilai, tetapi perlu membekali diri dengan skill yang bermanfaat untuk orang lain, dan sesuai dengan kebutuhan di era Revolusi Industri 4.0. Salah satunya yaitu dengan menguasai kemampuan Internet of things.
Bahkan, kata Onno, dengan kemampuan IoT mahasiswa sudah dapat memperoleh penghasilan, sehingga dapat belajar mandiri sejak dari kuliah.
“Banyak efisiensi yang bisa dibuat dengan IoT yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini,” ujarnya.
Selama sesi seminar, Onno tidak banyak memaparkan materi, tetapi lebih interaktif mengajak peserta untuk praktik cara pemrograman perangkat IoT dan menggabungkannya dengan ilmu kecerdasan buatan yang saat ini tumbuh dan dikembangkan di bidang teknologi dan informasi.