Polusi Udara Sulitkan Peneropongan Benda Langit
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Melakukan peneropongan benda langit merupakan salah satu kegiatan reguler yang dilakukan oleh Planetarium dan Observatorium Jakarta. Sayangnya, saat ini kegiatan tersebut sulit dilakukan. Staf Astronomi Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ), Mila Izzatul, menyebutkan, dalam peneropongan ada dua hal yang mempengaruhi.
“Pertama adalah cuaca. Kalau hujan, sudah pasti kita tidak bisa melakukan peneropongan. Karena akan berpotensi terjadi kerusakan pada alat,” kata Mila, di sela kegiatan peneropongan di POJ, Rabu (21/8/2019).
Atau, ia menambahkan, jika banyak awan akan menyebabkan peneropongan juga sulit dilakukan. “Kalau awan tipis, kemungkinan masih bisa. Untuk Bulan dan Jupiter masih bisa terlihat. Tapi kalau awannya tebal, apalagi menjelang mendung, kita tidak bisa melakukan peneropongan,” ujarnya.

Mila memaparkan, bahwa polusi udara dan cahaya juga akan mempersulit proses peneropongan. “Kalau terlalu banyak cahaya, maka cahaya dari bintang tidak akan bisa terlihat. Objek redup tidak akan tertangkap oleh teleskop,” tandasnya.
Ia mencontohkan, galaksi andromeda yang seharusnya bisa dilihat dengan kasat mata, tapi kalau di Jakarta, sama sekali tidak bisa. “Kalau di daerah yang minim cahaya, andromeda bisa kita lihat. Bahkan, milky way pun bisa kita lihat,” ujar Mila.
Sehingga, di kota besar seperti Jakarta ini memang agak sulit untuk dilakukan. Kecuali jika penduduk dan pemerintah bisa membatasi cahaya di area sekitar lokasi peneropongan.