Penderes di Banyumas Minim Generasi
Editor: Koko Triarko
Ia pun membuktikan bisa menyelesaikan permasalahan penderes dengan membuat alat pengaman yang disebut BOC X3. Tak hanya menjaga keselamatan penderes, alat ini juga sangat milenial, karena dibuat dari peralatan panjat tebing.
“Alat ini merupakan alat panjat tebing yang dimodifikasi menjadi pengaman penderes, jadi modelnya sangat milenial dan keamanannya terjamin,” tuturnya.
Alat pengaman penderes yang milenial ini, dirancang Yono bersama beberapa temannya dalam kurun waktu tiga tahun. Alat ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu seat hames yang digunakan pada tubuh penderes dan mempunyai kekuatan untuk menahan beban 1.200-2.000 kilogram.
Kemudian webbing yang berfungsi untuk mengaitkan seat harnes dengan pohon kelapa. Webbing dengan lebar 2,5 centimeter dan tebal 3 milimeter, mempunyai kekuatan menahan beban 1.800 – 2.250 kilogram. Selain itu juga ada carabinner, tali lanyard, karet kontrol dan lainnya.
“Kita sosialisasi cara pemakaian alat ini ke penderes cukup lama, karena harus menyesuaikan dengan waktu mereka. Seringkali kita mendatangi mereka di kebun kelapa, karena mereka harus paham SOP alat ini, sehingga bisa memakainya dengan benar,” terang Yono.
Berkat dukungan dari Bank Indonesia (BI) Purwokerto, alat ini sudah masuk dalam uji coba dan dinyatakan aman digunakan. Mengingat semua peralatan menggunakan standar safety ala pemanjat tebing, maka harga alat ini juga cukup mahal, namun bisa digunakan hingga puluhan tahun. Untuk tahap pertama, BI Purwokerto memberikan 50 BOC X3 kepada penderes di Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok.
“Setelah diberikan 50 alat ini dan digunakan oleh penderes untuk aktivitas mereka, sebulan kemudian akan kita lakukan evaluasi. Setelah itu, ada kemungkinan kita akan tambahkan bantuan alat tersebut, karena semua pihak harus turun tangan untuk melindungi keselamatan para penderes,” kata Kepala BI Purwokerto, Agus Chusaini.