MAKS 2019 di Moskow, Arena Pertama Bagi Sukhoi Su-57E

Pada MAKS 2019 yang memasuki tahun ke-25 penyelenggaraannya, adalah Presiden Rusia, Vladimir Putin, sendiri yang membuka secara resmi dengan tamu kehormatan Presiden Turki, Recep Erdogan. Turki belakangan ini menggegerkan dunia pertahanan internasional dengan memborong sistem peluru kendali anti wahana udara S-400 Triumph dari Rusia.

Langkah itu membuat gusar Amerika Serikat yang sebetulnya memiliki sistem serupa, yaitu MIM-104 Patriot buatan Raytheon. Tidak ayal, Turki dikeluarkan dari konsorsium pengembangan F-35 Lightning II oleh Amerika Serikat.

MAKS 2019 yang dijadwalkan berlangsung pada 27 Agustus hingga 1 September nanti diikuti 635 peserta dari 36 negara selain Rusia. Arena Bandara Internasional Zhukovsky yang sangat luas berubah menjadi arena pameran berbagai jenis pesawat terbang –sipil dan militer, sayap tetap dan sayap putar– yang sangat menarik bagi pecinta kedirgantaraan.

Dari Rusia, nama-nama terkenal di dunia penerbangan internasional hadir, di antaranya Sukhoi, MiG, Ilyushin, Antonov, Beriev, helikopter Mil, Kamov, dan Kaman.

Di arena pameran statis, terpajang Sukhoi Su-35S Flanker E atau Super Flanker yang masih dalam proses akuisisi sejak bertahun-tahun lalu untuk dapat masuk dalam daftar arsenal TNI AU. Jika nanti masuk, maka Su-35 itu akan menggantikan F-5E/F Tiger II di Skuadron Udara 14 TNI AU.

Bukan saja produk terkini dengan teknologi yang canggih yang dipamerkan, karena ada juga warisan Perang Dingin, di antaranya pembom strategis lintas benua Tupolev Tu-95 Bear, pesawat transport supersonik pertama dunia Tupolev Tu-144 yang sangat mirip dengan Concord buatan bareng Inggris dan Prancis sehingga sering dipelesetkan menjadi Concordski, hingga Tupolev Tu-22M Backfire, Tu-160 Blackjack, dan MiG-21 Fishbed.

Lihat juga...