Konverter Kit, Membantu Nelayan Lebih Ramah Lingkungan
Editor: Mahadeva
Dari penelusuran yang dilakukan, biaya operasional terbesar nelayan untuk melaut adalah biaya bahan bakar. Akhirnya dicari cara untuk bisa menekan biaya tersebut, dengan mencari bahan bakar alternatif pengganti. “Yang terdekat dengan bensin adalah gas LPG 3 kilogram. Akhirnya, kami berhasil menciptakan Konverter Kit yakni mengganti penggunaan minyak dengan gas dan dilaunching sendiri secara langsung oleh Bupati Kuburaya pada 2012,” ujarnya.
Teknologi tersebut rupanya mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat. Atas support dari Kementerian ESDM dan Kemenko Kemaritiman, akhirnya berhasil diciptakan Konverter Kit ABG, yang kini diproduksi khusus untuk membantu nelayan kecil. “Ini sudah generasi ke-9 dan sekarang sudah SNI serta memiliki hak paten,” ungkapnya.
Kelebihan dari Konverter Kit tersebut, terletak pada efisiensi penggunaan bahan bakar. Satu tabung LPG 3 kg, setara dengan penggunaan 10 hingga 15 liter bahan bakar minyak. Artinya, cost yang dikeluarkan nelayan untuk kebutuhan bahan bakar bisa lebih hemat hingga 70 persen.
“Kalau harga bensin Rp7 ribu per-liter, maka untuk 10 liternya nelayan harus mengeluarkan uang Rp70 ribu. Tapi dengan Konverter Kit, nelayan cukup mengeluarkan biaya 18 ribu hingga 22 ribu untuk satu tabung gas LPG 3 kilogram. Jangkauan jarak tempuh sama dengan penggunaan bensin 10 liter. Artinya, sebelum melaut-pun nelayan sudah untung karena bisa memangkas biaya bahan bakar perahunya,” ungkapnya.
Kelebihan lain dari Konverter Kit adalah, tidak harus merubah komponen mesin motor perahu nelayan. Sejauh ini, pihaknya tidak memproduksi Konverter Kit untuk kepentingan komersil. Konverter Kit yang diciptakannya, murni untuk memenuhi permintaan dari pemerintah guna membantu kesejahteraan masyarakat nelayan.