Kondisi di Sikerei-Mentawai Memprihatinkan

Editor: Koko Triarko

PADANG – Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, dinilai masih membutuhkan sentuhan tangan pemerintah dan peran generasi muda. Apalagi, masyarakat di Bumi Sikerei ini masih keterbatasan dari segi kesehatan, pendidikan, hingga ekonomi. 

Karena itu, Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Koorcab Rem 032 PD I/Bukit Barisan, memilih kepulauan terluar Mentawai itu untuk melakukan kegiatan bakti sosial dan menebar kepedulian di tengah-tengah masyarakat.

“Kita ke sana tujuannya untuk menebar asa, mengucapkan seribu doa dan membawa seribu harapan untuk Mentawai,” ucap Ketua Persit KCK Koorcab Rem 032 PD I/BB, Mia Kunto Arief Wibowo, Rabu (20/8/2019).

Seribu harapan untuk Mentawai itu, telah terbang setinggi-tingginya bersama seribu lampion yang dilepaskan di daerah Sipora. Seribu lampion, membubung ke langit tepat malam renungan suci HUT ke-74 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2019.

“Pelepasan seribu lampion dipandu dengan anggota Pramuka, dihadiri Bupati, Kapolres, SKPD dan Forkopimda setempat, sama-sama menabur seribu doa untuk Mentawai,” ungkapnya.

Sebeumnya, Persit memberikan bahan pokok, dan makanan ringan. Selain itu, juga memberikan buku dan alat tulis kepada anak-anak di pedalaman Sikerei. Tujuannya untuk memicu keingintahuan dan semangat belajar bagi masyarakat, dan bagi anak-anak sebagai generasi muda bangsa di sana.

Menurutnya, suku di daerah Sikerei ini dihuni sekitar 80 kepala keluarga. Kondisi kesehatan di daerah itu sangat memperihatinkan, dan kasus stunting bagi bayi atau balita masih tinggi.

“Kasus kesehatan ini, karena kurangnya pengetahuan orang tua di sana dan bidan di sana cuma satu orang. Kondisi di sana sangat memprihatinkan, ini tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.

Lihat juga...