
Pada masa tanam gadu, saat memasuki masa panen ia hanya mendapatkan hasil 2 ton. Bulir padi yang tidak terisi sempurna membuat sebagian tanaman padi tidak dipanen.
Batang padi yang tidak dipanen menurut Supandi terpaksa dipergunakan sebagai sumber pakan ternak sapi. Penggunaan jerami untuk pakan sapi disebut Supandi dilakukan saat sumber pakan hijauan sulit diperoleh.
“Sebagian jerami yang masih tegak saya potong untuk pakan ternak sapi karena padi yang dipanen tidak menghasilkan,” ungkap Supandi.
Supandi dan sejumlah petani lain yang memanfaatkan sungai Pergiwo mengaku debit air sudah menyusut. Aliran air sungai yang masih mengalir dimanfaatkan oleh petani lain untuk menanam sayuran.
Meski hanya memperoleh hasil minim, ia beruntung panen padi dilakukan bersamaan dengan kemarau. Selain masih mendapatkan hasil padi, ia tetap bisa mendapatkan pakan dari jerami limbah panen.
Kekeringan berimbas tanaman padi tidak bisa mendapat aliran air juga diakui Damiran. Warga Desa Kelaten tersebut mengaku sebagian petani memanfaatkan sungai Way Pisang.
Sungai terpanjang di Kecamatan Penengahan tersebut diakuinya masih bisa menjadi sumber pengairan lahan pertanian. Meski demikian petani harus menggunakan mesin pompa untuk menyedot air.
