Kala Besek Gantikan Plastik untuk Bungkus Daging Kurban
JAKARTA — Beberapa pekerja sibuk memilah dan merapikan besek untuk membungkus makanan di ruangan pemotongan hewan kurban Masjid Istiqlal Jakarta, Minggu (11/8) siang.
Sebagian pekerja lainnya memotong daging dan tulang sapi serta kambing dengan berat satu kilogram, kemudian memasukkan ke plastik bening yang diklaim ramah lingkungan. Tidak hanya itu, daging yang berada dalam plastik dimasukkan kembali ke besek yang selanjutnya disitribusikan kepada mereka yang berhak mendapatkan daging kurban.
Fenomena penggunaan besek untuk wadah penyaluran daging kurban, mulai ramai digaungkan beberapa pekan terakhir, setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta penyaluran daging kurban menggunakan wadah ramah lingkungan.
Anies Baswedan mengatakan penggunaan besek dan alas daun pisang pada Idul Adha tahun ini sebagai pengganti kantong plastik yang kerap digunakan. Besek dapat digunakan untuk menghindari penggunaan plastik, apalagi plastik yang berwarna hitam.
“Yang paling gampang itu namanya besek. Besek itu dibuat perajin bambu. Jadi nanti ribuan masjid di Jakarta kalau kita ganti dari plastik ke bambu artinya manfaatnya dirasakan petani-petani dan perajin bambu di pelosok,” katanya.
Besek diharapkan dapat dipakai berulang-ulang untuk berbagai kebutuhan setelah dicuci bersih. Kondisi demikian akan berbeda bila menggunakan plastik yang sering tidak dibersihkan bahkan dibuang begitu saja setelah satu kali pakai.
Imbauan itu mendapatkan dukungan dari Anggota DPRD DKI Jakarta Ramly Muhammad dengan meminta penggunaan besek untuk menggantikan kantong plastik dilakukan secara berkelanjutan, tidak berhenti pada Idul Adha ketika pembagian daging kurban.