Guru SD PLK Cerdas Anak Bangsa Jarang Mengajar
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
MAUMERE – Sekolah Dasar (SD) Pendidikan Layanan Khusus (PLK) Cerdas Anak Bangsa di kampung Wairbukang desa Wairterang yang berada di dalam kawasan hutan lindung kondisinya sangat memprihatinkan.
Aktivitas belajar mengajar di sekolah yang berada di kecamatan Waigete kabupaten Sikka, NTT tersebut pun tidak seperti sekolah normal lainnya. Dalam seminggu kadang sekali saja gurunya masuk bahkan dalam sebulan bisa 3 kali saja ada aktivitas belajar mengajar.
“Kondisi sekolah memang sangat memprihatinkan. Tapi gedung sekolah yang lama sudah dibongkar dan dibangun baru,” sebut Bernadus Brebo, warga Waibukang, Kamis (15/8/2019).

Bernandus menambahkan, jam belajar mengajar sekolah hanya 3 hari kalau gurunya diberi uang. Tidak ada uang maka guru tidak masuk mengajar apalagi jaraknya sekitar 3 kilometer dari jalan raya.
“Kami orang tua murid meminta agar sekolah ini menjadi semacam SD Pembantu, cabang SD induk saja. Dengan begitu anak-anak kami tidak terlantar akibat guru jarang masuk kelas untuk mengajar,” ungkapnya.
Mantan kepala desa Wairterang, Ignasius Nong Selvesmana pun mengakui kondisi sekolah ini. Dirinya sepakat agar sekolah ini menjadi semacam SD Pembantu itu atau sering juga disebut SD Kaki agar aktivitas belajar mengajar rutin dilaksanakan.
Selves sapaannya, juga sangat berharap agar dibangun akses jalan ke kampung Wairbukang. Hal ini agar bisa mempermudah transportasi dan masyarakat bisa membawa hasil komoditi mereka untuk dijual .