Guguran Lava Merapi di Gendol Mencapai 500 Meter

Ilustrasi - DOK CDN

YOGYAKARTA – Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, mengeluarkan guguran lava, Minggu (25/8/2019). Luncuran lava mencapai jarak 500 meter di hulu Sungai Gendol.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menyebut berdasarkan pengamatan pada Minggu (25/8/2019), Gunung Merapi pada pukul 00:00 hingga 06:00 WIB mengalami enam kali gempa guguran. Getarannya memiliki amplitudo dua hingga 22 mm dengan durasi 26.9 hingga 79.6 detik.

Hasil pengamatan visual selama periode itu, ada asap kawah yang teramati berwarna putih dengan intensitas tipis. Asap memiliki ketinggian 25 meter, di atas puncak kawah. Cuaca di Gunung Merapi cenderung cerah dan berawan, dengan angin bertiup lemah ke arah utara. Suhu udara mencapai 12 hingga 17.5 derajat Celsius, kelembaban udara 41 hingga 72 persen, serta tekanan udara 629 hingga 710.1 mmHg.

Pada Sabtu (24/8/2019) malam pukul 21:37 WIB, gunung api teraktif di Indonesia tersebut tercatat meluncurkan awan panas guguran. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 39 mm dan durasi 191.5 detik. Adapun Jarak luncur tidak teramati karena tertutup kabut.

Hingga saat ini, BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada. Untuk sementara tidak direkomendaiskan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian, yang berkaitan dengan mitigasi bencana.

BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi. Sehubungan semakin jauhnya jarak luncur awan panas guguran Merapi, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.

Lihat juga...