Budidaya Rumput Laut Ikut Berdayakan Wanita di Ketapang Lamsel

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

LAMPUNG — Usaha budidaya rumput laut jenis Spinosum (Sp) di pesisir Ketapang, Lampung Selatan (Lamsel) berdampak positif bagi wanita setempat. Rantai usaha budidaya tersebut dalam setiap prosesnya membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak.

“Rantai usaha budidaya rumput laut memberi keuntungan bagi pekerja wanita, pengepul, pemilik usaha kuliner berbahan rumput laut karena waktu budidaya bisa diatur,” ungkap Amran Hadi, pemilik usaha budidaya rumput laut kepada Cendana News, Selasa (27/8/2019).

Dikatakan, ia melibatkan wanita mulai dari proses penanaman hingga panen. Masa panen rumput laut dengan sistem berselang setiap sepekan sekali membuat tenaga kerja rutin dibutuhkan.

Pembagian kerja dalam proses budidaya rumput laut sangat fleksibel. Bagi wanita diberi tugas melakukan proses pemanenan berupa melepas rumput laut dari tali. Sebagian melakukan proses penjemuran, memilih bibit, mengikat rumput laut ke tali yang dikenal sebagai jalur untuk kembali ditanam.

“Memanen rumput laut berdasarkan waktu tanam sehingga bisa diatur waktu penanaman dengan memberdayakan wanita di desa kami,” papar Amran Hadi.

Bagi sejumlah wanita, diberi upah sekitar Rp5.000 per jalur. Rata rata setiap wanita bisa mendapatkan 10 jalur dalam waktu setengah hari.

“Meski tidak seberapa upah yang diperoleh cukup membantu,” tambahnya.

Dewi, wanita asal Desa Legundi mengaku bekerja pada usaha budidaya rumput laut sejak empat tahun silam. Pekerjaan yang dilakukan memanen rumput laut yang sudah diambil dari laut. Proses pemanenan sekaligus merupakan pemilahan rumput laut untuk bibit sebagian dijemur.

“Pekerjaan sebagai buruh pemanenan rumput laut serta penanaman bibit lumayan karena memberi penghasilan,” papar Dewi.

Lihat juga...