Bonggol Jagung Berpotensi Jadi Bahan Plastik Biodegradable
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
JEMBER — Bonggol jagung yang selama ini jarang dimanfaatkan berpotensi jadi bahan plastik biodegradable atau ramah lingkungan. Oleh tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik Universitas Jember yang Bonggol jagung dipilih karena memiliki kandungan pati yang tinggi, namun jarang dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Dari fakta di lapangan yang ada, kami mengamati selama ini bonggol jagung belum banyak dimanfaatkan, paling banter untuk bahan campuran pakan ternak saja,” kata Ari Susanti, dosen Program Studi Teknik Kimia saat memberikan pelatihan pembuatan plastik ramah lingkungan berbahan bonggol jagung kepada para ibu-ibu warga Desa Dawuhan Mangli, Kecamatan Sukowono, Jember (8/8/2019).
“Selain bahannya banyak tersedia, pembuatannya pun relatif mudah bahkan ibu rumah tangga pun bisa membuatnya,” tambah Ari Susanti.
Ari Susanti dibantu tiga koleganya, Rendra Suprobo Aji dari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Tika dari Program Studi Teknik Perminyakan dan Fanteri dari Program Studi Teknik Pertambangan menyebutkan, proses pembuataan plasti ramah lingkungan berbahan bonggol jagung dimulai dari mencampur 10 gram bonggol jagung yang sudah dihaluskan dengan 150 mililiter aquades atau air murni.
Campuran kemudian direbus dengan suhu 85 derajat celsius hingga larut dan tercampur rata. Larutan kemudian dicampur dengan 5 mililiter gliserol dan 9 gram gelatin, serta pewarna makanan, untuk kemudian dipanaskan kembali dengan suhu 95 derajat celsius.
“Jika sudah tercampur sempurna maka dicetak sesuai keinginan, kali ini kami menggunakan loyang alumunium diameter 17 centimeter yang sudah dialasi dengan alumunium foil,” terangnya.