PALEMBANG – Provinsi Sumatra Selatan dipastikan mengirimkan wakil pada cabang olah raga tenis lapangan pada Pekan Olah Raga Nasional (PON) XX di Papua 2020, setelah tim putranya meraih tiket pada ajang prakualifikasi belum lama ini, di Palembang.
Pelatih tenis Sumsel, Nugraha Ridwana, mengatakan, capaian ini patut disyukuri karena Sumsel sebenarnya tidak diunggulkan, mengingat kerap kalah bersaing dengan atlet-atlet dari provinsi lain di Sumatra.
“Namun, pada ajang prakualifikasi di Stadion Tenis Bukit Asam Jakabaring Sport City, Palembang, Jumat (9/8), Tim Sumsel mampu lolos setelah mengalahkan Sumatra Barat dengan skor 2-1,” katanya, Sabtu (10/8/2019).
Menurut Nugraha, untuk mendapatkan tiket ke PON tersebut sebenarnya tidak mudah, karena Sumsel harus menjalani penghitungan poin secara keseluruhan di Grub B yang juga dihuni oleh DIY, Kalsel, Sumbar, Jambi dan Maluku.
Penghitungan poin ini terpaksa dilakukan, karena tiga tim, yaitu Sumsel, Kalsel dan Sumbar, memiliki jumlah kemenangan yang sama.
“Namun setelah dihitung, ternyata Sumsel masuk peringkat karena memiliki poin tertinggi, sehingga dipastikan dapat tiket ke PON,” kata dia.
Terkait penampilan anak asuhnya pada prakualifikasi tersebut, Nugraha mengaku sangat puas, karena dengan persiapan kurang maksimal, tapi dapat memberikan penampilan terbaik.
Kali ini, Sumsel lebih banyak mengandalkan pemain muda karena berkeinginan meregenerasi atlet, mengingat sejumlah senior sudah memutuskan untuk gantung raket.
Pada pelaksanaan Pra-PON kali ini, tim tenis putra Sumsel diperkuat oleh empat atlet, yakni Rafidia Muhammad, Afrizal Ivansevic (Lahat) dan 2 petenis asal Musi Banyuasin, yaitu Jones Pratama (16) serta Dimas Riski (19).