Akses Jalan Ditingkatkan, Permudah Distribusi Hasil Pertanian Pedesaan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Pembangunan infrastruktur jalan lingkungan sekaligus pertanian dilakukan oleh masyarakat. Pelibatan masyarakat dalam pengerjaan program pembangunan fisik menurutnya untuk menjaga kualitas.

Sebab sebagian pekerja merupakan warga sekitar dengan program padat karya. Melalui pemberdayaan masyarakat, infrastruktur yang dibangun bisa dibangun dengan standar mutu yang baik.

Melalui pembangunan jalan lingkungan sekaligus jalan pertanian, Arodi berharap distribusi hasil pertanian lebih lancar. Sebab sejumlah hasil pertanian desa Gandri kerap dikirim ke wilayah lain.

Sejumlah hasil pertanian diantaranya pisang, padi, kelapa, jagung, kelapa sawit dan sayuran memanfaatkan akses jalan tanah. Sebagian harus diangkut dengan ojek motor akibat mobil tidak bisa menjangkau lokasi.

“Setelah akses jalan lingkungan selesai dibangun petani bisa lebih mudah mendistribusikan hasil pertanian ke kecamatan lain lebih mudah,” ungkap Arodi.

Pada pembangunan jalan lingkungan, Senin (26/8) Arodi menyebut, dilakukan tahap pembuatan pondasi. Rencananya pada jalan sepanjang 160 meter akan dibuat jembatan, talud sepanjang 50 meter untuk menahan tanah.

Akses jalan di dekat lahan sawah dan kebun tersebut diakuinya kerap mengalami banjir sehingga menyulitkan distribusi hasil pertanian. Selain akan dibuat jembatan, talud, kondisi jalan dengan elevasi cukup tinggi akan diratakan memudahkan kendaraan melintas.

Eksan, sekretaris desa Gandri menambahkan, pemanfaatan dana desa sangat berguna bagi masyarakat. Sebab melalui infrastruktur sejumlah wilayah yang semula terisolir bisa diakses dengan mudah.

Pembangunan jalan lingkungan disebutnya memanfaatkan jalan cor beton. Sebab lebih awet dan bisa diperbaiki swadaya oleh masyarakat menggunakan semen dan pasir dibanding memakai aspal.

Lihat juga...