Ternak Lebah Liar, Untungnya Semanis Rasanya

Editor: Mahadeva

Jenis lebah liar yang dibudidayakan tersebut, tergolong sangat jarang ditemukan. Selain karena ukuran lebahnya yang sangat kecil, juga produktivitas madunya juga minim. “Lebah yang saya budi daya ini, adalah jenis lebah hitam tanpa sengat. Lebah jenis trigona. Lebah ini sangat jarang sekali dibudidayakan masyarakat. Karena produktifitas madunya sangat rendah,” ungkapnya.

Saat ini, lebih dari 10 koloni lebah liar dimiliki oleh Makmun bersama kelompoknya. Setiap koloni, diperkirakan terdiri lebih dari 1.000 lebah hitam. “Satu koloni dalam tiga bulan, paling hanya 100 mililiter madu,” tuturnya.

Dalam upaya budi daya lebah hitam, Makmun hampir tidak menemui kendala berarti. Tantangannya hanyalah untuk menjaga ketersediaan bunga, sebagai media bagi lebah untuk menghasilkan madu. “Saat panen madu, sisakan untuk pakan lebahnya. Karena klanceng ini tidak seperti lebah biasa, yang kalau tidak ada musim bunga bisa dikasih air dan gula,” bebernya.

Terkait keberlangsungan koloni, tempat koloni harus steril dari binatang pemangsa lebah. Hal itu untuk menjaga lebah tetap bertahan di tempat yang telah disediakan. “Harus dijaga dari serangan predator seperti cicak, tawon, dan katak,” tandasnya.

Madu lebah hitam lumayan tinggi harganya. Dengan pangsa tersendiri yang dipasarkan secara online. Tiap panen, dengan rata-rata lima sampai enam liter madu. “Harga berkisar Rp500 ribu hingga Rp600 ribu per-liter, tergantung pelanggannya. Sering habis karena pembudidayanya sangat jarang,” pungkasnya.

Lihat juga...