Ternak Lebah Liar, Untungnya Semanis Rasanya

Editor: Mahadeva

JEMBER – Lebah liar bagi kebanyakan orang tidak ada artinya. Bahkan sering dianggap membahayakan, jika lebah ditemukan dalam sebuah koloni liar di rumah.

Keberadaanya cenderung akan dibasmi, atau diusir untuk menghindari sengatan. Namun hal itu tidak berlaku bagi, Sukron Makmun. Warga lingkungan Cupu, Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang Jember, justru bersahabat dengan lebah liar yang berkoloni di rumah-rumah warga.

Madu lebah hitam hasil budidaya Sukron Makmun, di Cupu, Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang Jember, Jawa Timur. Foto: Kusbandono

Keberadaanya, menjadi ladang penghasilan yang menjanjikan. Madu dari lebah liar adalah komoditas bernilai tinggi. “Sejak kuliah, saya sudah ngumpulkan indukan klanceng (koloni lebah liar). Saya cari di di rumah-rumah warga yang klancengnya dibiarkan tidak terawat,” kata Makmun, mengawali ceritanya kepada Cendana News, Senin (22/7/2019).

Ide untuk mengambil koloni lebah liar, untuk kemudian dibudidayakan menjadi komoditas yang bernilai tinggi. Diawali dari seringnya menjumpai koloni lebah liar yang menempel di kerangka genteng dapur warga.

Keberadaan lebah di rangka rumah berbahan bambu tersebut terkesan dibiarkan begitu saja. “Melihat koloni klanceng hanya dibiarkan sia-sia bersarang di bambu-bambu di dapur dan kandang sapi warga. Lalu saya ambil untuk kemudian saya budi daya di pekarangan. Kalau tidak boleh diambil, saya beli,” ujarnya.

Proses budi daya lebah liar, diawali secara sendirian. Namun kini dalam perkembangannya berjalan secara berkelompok. “Awalnya sendiri, tapi lambat laun, seiring berjalannya waktu, karena terbatasnya tenaga. Kemudian saya ajak beberapa orang. Ada empat orang. Alhamdulillah dengan berkelompok lebih cepat berkembangnya,” jelasnya.

Lihat juga...