MAUMERE – Ratusan hektare sawah di Desa Reroroja, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, terancam gagal panen karena kekeringan.
“Kondisi tanaman padi saat ini pastinya mengalami gagal panen, karena kekeringan air. Dulu sebelum Maret, kami masih mengandalkan air kali untuk mengairi sawah,” sebut Agustinus Delu, warga Dusun Koro, Senin (8/7/2019).
Menurut Agustinus, setelah memasuki musim kemarau awal April, air kali mengalami kekeringan, ditambah curah hujan hanya sampai bulan Februari saja. Petani terpaksa membeli solar untuk menghidupkan pompa air untuk mengairi sawahnya.
“Untuk mengairi sawah seluas sekitar satu hektare selama seminggu, petani harus membeli solar untuk menghidupkan mesin pompa sebanyak 10 sampai 15 liter. Seminggu butuh biaya Rp75 ribu untuk membeli solar,” terangnya.

Kendalanya, kata Agustinus, dalam mendapatkan solar, petani harus mengurus rekomendasi dari dinas pertanian dan bagian ekonomi Setda Sikka. Sementara, jarak dari kecamatan Magepanda ke kota Maumere sekitar 30 kilometer, agar bisa mengurus dan mendapatkan surat rekomendasi tersebut.
“Petani membutuhkan biaya transportasi minimal Rp30 ribu dan Rp20 ribu biaya makan selama di kota Maumere. Pembelian solar pun maksimal hanya 100 liter saja, dan biasanya petani kumpul uang untuk membeli secara bersamaan,” ujarnya.
Untuk menghidupkan pompa air guna mengairi sawah hingga masa panen, ucap Agustinus, petani juga pasti sulit, sebab harus mengeluarkan dana besar.