Peternak di Lamsel Mulai Kesulitan Cari Pakan Hijauan

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Sejumlah peternak di Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), mulai kesulitan mendapatkan pakan hijauan, menyusul masuknya musim kemarau. Sejumlah hamparan lahan sawah yang semula menjadi ladang penggembalaan, mulai mengering.

Marwanto, peternak sapi limosin di Desa Sripendowo, Kecamatan Ketapang, mengaku, kemarau membuat pakan hijauan berkurang.  Ia pun terpaksa mencari pakan ke wilayah Lampung Timur.

Lokasi yang dipilih di antaranya area tanggul penangkis Way Sekampung. Lokasi tersebut masih ditumbuhi rumput hijauan sumber pakan ternak sapi. Selain itu, lokasi di tanggul tambak udang tradisional kerap menjadi lokasi tumbuh rumput pakan alami bagi lima ekor sapi miliknya.

Ia juga rutin mencai pakan hijauan di sejumlah lokasi yang memasuki masa panen. Wilayah dekat irigasi dengan pasokan air terbatas, menurutnya membuat petani masih bisa memanen padi. Jerami sisa perontokan padi menjadi alternatif sumber pakan selain rumput.

Marwanto, salah satu petani yang mengumpulkan jerami di lahan sawah yang sedang panen untuk stok pakan sapi -Foto: Henk Widi

Jerami yang dicari akan dipergunakan sebagai pakan melalui proses fermentasi dengan tetes tebu atau molase. Campuran ampas tebu, dedak dan jenjet jagung dipakai sebagai tambahan pakan.

“Saat musim kemarau, stok pakan alternatif selain rumput hijauan disiapkan peternak dari limbah pertanian, karena pakan hijauan mulai menipis. Kemarau membuat sumber pakan alami berkurang, kecuali di dekat aliran sungai,” ungkap Marwanto, saat ditemui Cendana News, Kamis (11/7/2019).

Lihat juga...