Memahami Penyebab Toxoplasmosis pada Manusia
Editor: Mahadeva
Larva e-satu ini selanjutnya akan berkembangbiak di alam. Dalam waktu tiga hari, larva e-satu ini akan berkembang biak menjadi larva e-tiga. “Larva e-satu ini tidak bisa menularkan tokso pada makhluk hidup lain. Yang bisa larva e-tiga. Menular pada sapi, ayam, kucing lain maupun manusia, melalui sentuhan langsung pada feses,” ujarnya.
Oleh karenanya, untuk mencegah penularan, yang bisa dilakukan adalah mengecek paparan toksoplasma dari kucing peliharaan atau kucing yang ada disekitar lingkungan kita. “Dengan melakukan pengecekan darah kucing, akan diketahui apakah kucing tersebut mengidap tokso atau tidak,” kata dr. Zulkarnain.
Kalau memang tidak mampu untuk melakukan pengecekan toksoplasma karena faktor ekonomi atau waktu, tindakan pencegahan yang bisa dilakukan adalah menjaga kebersihan. “Pertama, jangan pernah membiarkan kotoran kucing bersama-sama di box litter-nya. Karena jika lebih dari tiga hari, risiko penularan larva e-tiga sudah ada. Dan bisa menular melalui kucing tersebut atau kucing lainnya yang masuk ke box litter tersebut. Baik melalui bulu maupun tubuh kucing,” paparnya.
Pembuangan kotoran harus dilakukan dengan dimasukkan dalam kantong plastik, sehingga tidak menimbulkan penyebaran lewat udara ataupun menempel pada binatang lain. Pencegahan lainnya, dengan selalu menjaga kebersihan tubuh kucing kita, untuk memutus rantai penyebaran protozoa tersebut.
“Beberapa penelitian, walaupun memang tidak dipublikasikan untuk menjaga nama baik perusahaan, menunjukkan bahwa banyak ayam di peternakan yang terjangkit toksoplasma,” urainya lebih lanjut.
Pada ayam, kambing atau sapi, toksoplasma tidak dapat berkembang biak secara sempurna. Mereka tinggal dalam otot dan daging bukan usus. “Mereka hanya host intermediate. Hanya bisa membelah diri saja. Feses mereka juga tidak mengandung larva. Sehingga mereka tidak bisa menularkan,” ucapnya.