Kemenkes: Tim Kesehatan Haji Dibagi dan Disebar ke Beberapa Lokasi

Ilustrasi haji - [Foto dok kemenag]

JAKARTA — Kementerian Kesehatan menyatakan tenaga kesehatan haji dibagi menjadi sejumlah tim yang disebar ke beberapa lokasi sebagai strategi untuk bisa lebih cepat dan efektif dalam melayani jamaah haji Indonesia.

Berdasarkan keterangan pers Kementerian Kesehatan yang diterima di Jakarta, Senin (8/7/2019), Kepala Bidang Kesehatan PPIH 2019 Indro Murwoko mengatakan bahwa petugas kesehatan sudah mempersiapkan pelayanan kesehatan jamaah, bahkan sejak satu minggu sebelum kedatangan kloter pertama di Tanah Suci.

Pelayanan kesehatan terbagi menjadi pelayanan langsung di kloter yang dilakukan oleh Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), pelayanan di sektor oleh Tim Gerak Cepat (TGC), dan pelayanan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) oleh PPIH melalui Tim Kuratif Rehabilitatif (TKR) dan Tenaga Kesehatan Lain (TKL).

Tenaga kesehatan dari Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPHI) untuk kloter awal 85 orang terdiri atas dokter umum, dokter spesialis, perawat, dan tenaga kesehatan lain pendukung, seperti ahli gizi, surveilans, sanitarian, dan apoteker.

Tim Gerak Cepat di Madinah akan ada tiga orang di setiap sektor sehingga total 15 orang. Tim lain yang juga sudah berada di Madinah ialah Tim Promotif Preventif (TPP) berjumlah 21 orang. Di samping itu juga disiapkan tim kesehatan bergerak bandara 20 orang (dokter dan perawat).

“Sekarang konsentrasi semua di Madinah untuk menghadapi gelombang pertama kedatangan jamaah haji. Kalau misalkan ada yang tiba-tiba sakit kita memiliki juga tim ‘mobile’ bandara. Mereka akan bertugas melakukan dukungan pelayanan kesehatan kepada TKHI kepada jamaah yang baru ‘landing’ (mendarat),” kata Indro.

Lihat juga...