Harga Pakan Masih Tinggi Pengaruhi Usaha Perikanan dan Unggas di Lamsel

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

LAMPUNG — Harga pakan bagi ternak unggas, budidaya udang vaname yang masih tinggi berimbas bagi sektor usaha yang banyak dilakoni di Lampung Selatan. Kenaikan sejak tiga bulan terakhir terjadi untuk pakan udang ukuran biasa, sedang hingga premium.

Wardoyo, pemilik usaha tambak udang vaname di Bandar Agung, Sragi menyebutkan, satu sak pakan udang dengan ukuran bervariasi diakuinya dijual mulai Rp150.000, Rp180.000 hingga Rp360.000 pada kondisi normal. Namun kenaikan sebesar Rp20.000 hingga Rp30.000 membuat ia harus mengeluarkan biaya ekstra.

Wardoyo menyebut harga pelet udang kerap terpengaruh oleh faktor nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Harga pakan udang vaname yang masih tinggi tidak diimbangi kenaikan harga udang.

“Harga pakan udang vaname masih bertahan pada level yang tinggi, sebagai siasat efesiensi petambak kerap menggunakan pakan alternatif yang diproduksi secara swadaya,” ungkap Wardoyo saat ditemui Cendana News, Selasa (2/7/2019).

Pakan udang alternatif dibuat dengan formula atau campuran khusus. Bahan baku yang kerap digunakan diantaranya ikan teri rebus, ikan asin yang telah disortir. Bahan baku yang selanjutnya dibuat menjadi tepung tersebut akan dicampur dengan bahan lain untuk diubah menjadi pelet.

“Pakan alternatif berbahan baku ikan asin bisa menjadi solusi mahalnya harga pakan akhir akhir ini,”ungkap Wiwin.

Kenaikan pakan juga terjadi pada jenis pakan ayam. Sunarti, salah satu pemilik usaha ternak ayam di Penengahan menyebut kenaikan harga pakan ayam sudah terjadi tiga bulan sebelumnya. Ia menyebut kenaikan harga rata rata berkisar Rp200 hingga Rp300 per kilogram.

Lihat juga...