Dampak Kekeringan, Petani di Reroroja Bendung Air

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LARANTUKA – Kekeringan yang terjadi di kabupaten Sikka  dirasakan para petani. Akibat kekeringan para petani terpaksa mencari akal untuk mendapatkan air guna mengairi persawahan yang ada.

“Sudah sejak bulan April air dari mata air debitnya mulai berkurang. Hal ini menyebabkan kami para petani sangat kesulitan mendapatkan air untuk mengairi persawahan,” sebut Agustinus Delu, petani desa Reroroja, Senin (8/7/2019).

Agustinus mengatakan, air di saluran yang biasanya penuh sudah mengering. Petani terpaksa membuat tanggul penahan untuk menampung air dari kali agar bisa dipergunakan mengairi sawah meskipun tidak terlalu memberi dampak yang signifikan.

“Kalau kami tidak bendung air maka kami tidak bisa mengairi sawah kami. Untuk beli pompa air kami tidak mempunyai uang sehingga kami harus cari cara dapatkan air,” tuturnya.

Para petani mengumpulkan karung plastik bekas. Karung-karung tersebut jelas Agustinus diisi tanah lalu ditumpuk agar air tidak mengalir ke kali dan bisa dibelokkan untuk mengairi sawah warga.

“Ada juga bendungan yang dibangun pemerintah tetapi sudah rusak sehingga tidak bisa menampung air. Pembagian airnya pun diatur agar semua sawah bisa dapat,” terangnya.

Tapi kenyataannya debit air tambah Agustinus, tidak mencukupi. Petani pun terpaksa harus membeli solar agar bisa mempergunakan mesin pompa air untuk mengairi sawah sebab kalau memiliki banyak petak sawah maka tidak mencukupi.

“Paling satu petani hanya bisa mendapat giliran air dari bendungan cukup untuk satu petak sawah saja. Maka petani yang memiliki 3 petak sawah hanya 2, petak lainnya dibiarkan saja terlantar,” ungkapnya.

Lihat juga...