BBWS Cisadane Ciliwung: Infrastruktur Irigasi Masih ‘Sakit’
TANGERANG — Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cisadane Ciliwung, Bambang Hidayah, mengatakan penurunan debit air di Sungai Cisadane yang menyebabkan kekeringan di lima desa Kabupaten Tangerang karena sejumlah infrastruktur irigasi masih “sakit”.
“Cisadane barat sedang diperbaiki. Cisadane barat laut juga akan direhabilitasi. Jadi, kondisinya memang sampai saat ini masih sakit,” ujar Bambang di Bendung Pasar Baru Tangerang, Jumat (26/7).
Debit air di Sungai Cisadane dalam 2 minggu terakhir ini terjadi penurunan 1,20 meter kubik karena musim kemarau. Padahal, musim kemarau diprediksi akan terus berlangsung hingga Oktober 2019.
Walaupun air datang berkurang, kata Bambang, pintu-pintu air di hulu sungai jangan sampai bocor. Paling tidak bisa mempertahankan volume air Sungai Cisadane.
“Saluran irigasi Cisadane Barat juga masih banyak juga kering karena memang sedang dalam perbaikan pintu air,” ujar Bambang.
Menurut Bambang, masih ada kebocoran air yang melewati bendung gerak tersebut. Kebocoran terjadi karena sejak awal dibangun 92 tahun yang lalu, baru sekarang pintu-pintu bendung pasar baru diperbaiki.
“Kebocoran karena pintunya sudah rusak. Perkiraan kehilangan 2 meter per detik sebelum pintu diperbaiki,” ujar Bambang.
Bambang mengatakan bahwa kebocoran itu terjadi lagi ketika salah satu pintu sudah selesai diperbaiki.
“Ada bautnya yang bengkok. Akan tetapi sudah kami perbaiki. Ditargetkan berfungsi pada tahun 2019,” kata Bambang.
Berdasarkan catatan BBWSCC, anggaran rehabilitasi Bendung Pasar Baru Cisadane sebesar Rp 90 miliar. Rehabilitasi Cisadane Barat sebesar Rp 158 miliar multiyear contract (MYC) 2017 s.d. 2019, dan anggaran rehabilitasi Cisadane Barat Laut yang masih dalam penjajakan tender dengan batas tertinggi sebesar Rp122 miliar.