BATAN Konversi Bahan Bakar Pertahankan Reaktor Riset Triga 2000

Editor: Koko Triarko

JAKARTA – Upaya Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) untuk mempertahankan beroperasinya salah satu reaktor miliknya yang berada di Bandung, Reaktor Riset Triga 2000, adalah dengan melakukan konversi bahan bakar. Kebijakan ini menjadikan Indonesia menjadi satu-satunya negara yang melakukan konversi bahan bakar reaktor dan juga mampu menyediakan bahan bakarnya sendiri.

Kepala Pusat Sains dan Teknologi Muklir Terapan (PSTNT), Jupiter Sitorus Pane, menjelaskan upaya konversi ini didorong oleh penghentian produksi Triga Mark oleh General Atomic.

“Penghentian produksi ini bukan hanya pada bahan bakar saja. Tapi, juga produksi batang kendali dan berbagai komponen reaktor Triga lainnya. Sehingga, kami merencanakan konversi bahan bakar reaktor Triga 2000. Dari Triga Mark II menjadi MTR Fuel Plate,” kata Jupiter, saat ditemui, Selasa (9/7/2019).

Ia menyampaikan, agar ketiadaan bahan bakar jangan sampai menghentikan operasi Triga 2000.

Kepala Pusat Sains dan Teknologi Muklir Terapan (PSTNT), Jupiter Sitorus Pane –Foto: Ranny Supusepa

“Berhentinya operasi Triga 2000 akan berdampak pada terhentinya penelitian-penelitian yang selama ini dilakukan PSTNT BATAN. Khususnya, terkait analisis nuklir untuk studi polusi udara, nutrisi, senyawa bertanda untuk terapi dan dianostik, serta radiometri yang memiliki banyak manfaat bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Ide mengganti bahan bakar reaktor ini bukan tanpa alasan. Karena pada saat ini, teknologi pembuatan bahan bakar telah berhasil dilakukan oleh BATAN dan sudah dimanfaatkan di Reaktor Serba Guna GA Siwabessy Serpong.

Lihat juga...