Aktivitas Gempa di Indonesia Tunjukkan Tren Peningkatan
Editor: Koko Triarko
Sementara itu, Kepala Stasiun Geofisika Kotabumi, Anton Sugiharto, S.Kom., menyebut SLG sangat penting dilakukan. Meski hanya dilakukan selama dua hari sejak Senin (15/7) hingga Selasa (16/7), namun ilmu yang diperoleh tentang gempa bumi, tsunami, mitigasi dan proses penyelamatan bisa disampaikan kepada masyarakat.
Ia menyebut, gempa bumi yang terakhir terjadi di Bali pada Senin (16/7) menjadi sebuah penguat, bahwa peran semua pihak sangat penting untuk meminimalisir adanya korban.
“Sejak dini mulai dari bangku sekolah, harus diajarkan mitigasi bencana saat terjadinya gempa bumi dan akan terus diingat sepanjang hidup,” terang Anton Sugiharto.
Melihat potensi kerawanan gempa bumi dan tsunami di Indonesia, peran semua lembaga diakuinya sangat penting. Sinergi antara BMKG ke lembaga pemerintah, masyarakat, sekolah, dan media, sangat penting dilakukan. Para peserta SLG yang diselenggarakan oleh BMKG Kotabumi pun diharapkan menyampaikan ilmu yang diperoleh sesuai kapasitas dan tugas pokok serta fungsi yang diemban.
Meski tren aktivitas kegempaan meningkat, namun adanya antisipasi, sinergi antarlembaga menjadikan penanganan bencana bisa direspons dengan cepat. Selain itu, pelatihan peringatan dini gempa bumi akan terus dilakukan melalui program BMKG Goes to School, unsur BPBD melalui Kampung Siaga Bencana dan Desa Tangguh Bencana.
Sejumlah unsur Taruna Siaga Bencana menggelar mitigasi bencana melalui Tagana Masuk Sekolah, agar sebanyak mungkin masyarakat bisa mengantisipasi bencana gempa bumi dan tsunami.