Akademisi: Sumur Resapan Alternatif Cegah Kekeringan

JAKARTA — Kekeringan bisa dicegah dengan berbagai cara, dimulai dari wilayah hulu sampai hilir, di mana sumur resapan menjadi salah satu alternatif mencegah kekeringan untuk kawasan hilir, kata akademisi Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor Dr Rinekso Soekmadi.

“Untuk lahan yang sangat terbatas, penyediaan sumur resapan lebih efektif untuk wilayah hilir,” katanya saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (2/7/2019).

Ia menjelaskan sumur resapan bisa dibuat di bawah fondasi rumah. Ada baiknya dibuat ketika akan membangun rumah.

Fungsi sumur resapan itu, katanya, menahan laju air hujan agar terbuang sia-sia atau langsung ke sungai dan mengalir ke laut.

Dengan membuat sumur resapan di bawah fondasi rumah, air limpahan dari genting dialirkan ke bawah sumur resapan sehingga air tersimpan lebih lama.

Ia mengatakan tidak ada patokan khusus untuk ukuran sumur resapan yang akan dibuat, minimal satu rumah memiliki dua sumur resapan. Ukuran yang dimungkinkan untuk dibuat 1×1 meter, tergantung ruang yang tersedia di rumah tersebut.

“Paling tidak ukuran sumur resapannya jangan sampai membahayakan fondasi rumahnya,” kata Rinekso yang juga Dekan Fakultas Kehutanan IPB itu.

Menurut dia, sumur resapan untuk mencegah kekeringan sifatnya jangka panjang, tidak bisa instan, akan tetapi akan efektif bila dilakukan secara agregat setiap individu dalam satu kawasan setingkat desa.

Akan tetapi, katanya, memang upaya itu supaya air hujan tidak terlalu cepat mengalir ke sungai, tetapi diresapkan ke dalam tanah dan selama mungkin dibuat tertahan di tanah supaya bisa menjadi persediaan air tanah.

Dengan sumur resapan itu, kata dia, air tidak menguap secara langsung, tidak mudah mengalir langsung ke laut.

Lihat juga...