Adu Beduk, Ajang Silaturahmi Warga Mustikajaya

Editor: Mahadeva

BEKASI – Kegiatan adu beduk bagi warga Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, Jawa Barat, memiliki makna tersendiri. Dulu, adu beduk menjadi ajang silaturahmi warga Kampung setempat saat Idul Fitri.

Adu Beduk dan Gondang telah berlangsung sejak 1970-an. Pada awalnya menjadi media hiburan warga setempat. Meski sempat hilang, 14 tahun terakhir kegiatan tersebut mulai dihidupkan lagi. Namun kali ini namanya menjadi festival Beduk dan Gondang.

Haji Kardi Sukatma (81), tokoh masyarakat Mustikajaya Kota Bekasi – Foto M Amin

“Lomba beduk, dulu sebagai ajang hiburan dan silaturahmi, setiap selesai Idul Fitri. Dan ini tetap terjadi hingga era 1970-an,” kata Haji Kardi Sukatma (81), salah satu tokoh masyarakat Kecamatan Mustikajaya, Minggu (14/7/2019).

Sejarah Beduk diawali dari keinginan anak-anak di era 1950-an untuk mendapatkan hiburan setiap Idul Fitri. Acaranya kemudian dilestarikan dengan ajang lomba yang digelar oleh pemerintah desa pada waktu itu. Pada awalnya, lomba digelar di lapangan tanah merah di dekat kawasan persawahan.

Sementara Gondang, merupakan salah satu tradisi di Kawasan Mustikajaya. Gondang merupakan wadah bawaan pengantin perempuan, saat  ke pengantin lelaki pada saat hajatan.  “Istilahnya niga hari. Di dalam gondang itu berisikan makanan dan lauk pauk. Makanan yang wajib selalu ada dalam Gondang adalah dodol, uli goplak dan wajik, tapi sekarang wadahnya bukan gondang lagi,” tandasnya.

Jumhana Luthfi, Camat Mustikajaya pertama – Foto M Amin
Lihat juga...