Tradisi Prepekan Sejumlah Pedagang Musiman di Lamsel Manfaatkan Peluang

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

LAMPUNG — Tradisi prepekan dengan melakukan kegiatan berbelanja memenuhi kebutuhan lebaran masih berlangsung hingga H-1 lebaran Idul Fitri. Hal yang sudah berlangsung puluhan tahun ini selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat maupun pedagang.

Hasan, salah satu pedagang daging sapi dadakan menyebutkan, saat tradisi pasar prepekan aktivitas jual beli meningkat drastis. Hal tersebut tidak terlepas dari banyaknya masyarakat yang menyiapkan kebutuhan pokok untuk hari raya Idul Fitri. Meningkatnya transaksi juga dimanfaatkan pedagang musiman yang bahkan cukup mendominasi.

Pada tradisi prepekan Hasan menyebut kerap menjual daging sapi hingga 5 kuintal dan daging kambing 2 kuintal. Belantik atau bos kerap menyiapkan sekitar 2 hingga 3 ton daging sapi dan 1 ton daging kambing.

“Penjualan dilakukan oleh puluhan pedagang untuk memudahkan pembeli memilih. Meski permintaan meningkat namun harga daging masih relatif terjangkau masyarakat,” sebutnya kepada Cendana News, Selasa (4/6/2019).

Warga lain yang mencoba peruntungan pada tradisi prepekan diantaranya Supardi yang sehari hari menjadi tukang ojek. Bekerjasama dengan belantik ia membantu menjual daging kambing yang sudah dikemas dalam ukuran 1 kilogram. Daging tersebut sudah dibersihkan sehingga pembeli bisa langsung mengolah untuk kebutuhan Idul Fitri.

Santi (kiri) menjual kulit atau cangkang ketupat pada momen prepekan sehari sebelum Idul Fitri. Foto: Henk Widi

Ia menyebut peluang usaha sebagai penjual kembali memberi keuntungan Rp10ribu hingga Rp20ribu per kilogram.

Lihat juga...