Rayakan Lebaran, Kue Tradisional Tetap Jadi Favorit
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
“Setelah proses mengaru ketan dengan ragi, proses membungkus bahan tapai menggunakan daun pisang,” beber Suryati.
Proses membuat tapai ketan dilakukan dengan membungkus daun pisang secara langsung. Proses pembuatan tapai ketan selain bisa langsung dikemas dengan daun pisang, ketan bisa dimasukkan dalam baskom khusus.
Selanjutnya ketan yang sudah diberi ragi akan ditutupi daun pisang lalu akan dikemas atau dipincuk dengan daun pisang setelah difermentasi selama lima hari.
Hani, salah satu anggota keluarga yang bekerja di Jakarta mengaku, kue wajik kletik dan tapai pisang sangat dirindukan. Sebab kue tradisional tersebut muncul saat hari raya Idul Fitri.

Rasa manis pada kue wajik kletik membuat ia kerap menjadikan oleh-oleh bagi kawan-kawannya di Jakarta. Wajik terbuat dari ketan menjadi hidangan unik saat hari raya lebaran.
“Kue tradisional selain sebagai hidangan hari raya masih bisa digunakan untuk acara arisan keluarga,” papar Hani.
Hal yang sama juga diakui Nuraini yang menyukai wajik kletik dan tapai ketan. Kue tersebut menjadi hidangan istimewa yang dihidangkan bagi kerabat yang datang. Saat ia pulang kampung dalam tradisi mudik, berbagai jenis kue tradisional kerap disajikan.
Kue tradisional yang kerap disukai oleh keluarga menjadi hidangan alternatif bersama dengan kue-kue lainnya.