Potensi Pertanian Kopi di Kawasan Kelimutu, Menjanjikan

Editor: Koko Triarko

“Kalau perawatan dan proses panen hingga pascapanen bagus, maka kopi Arabika bisa dijual dengan harga di atas Rp30 ribu per kilogram. Saat ini, harga kopi petani di penampung di kota Ende berkisar antara Rp25 ribu sampai Rp30 ribu per kilogram,” terangnya.

Urbanus Seru, Ketua Kelompok Tani Rendu Reri Toba, Desa Roga, Kecamatan Ndona Timur, mengaku kelompoknya terdiri dari 24 orang, dan hampir semuanya memiliki kebun kopi Arabika.

“Kopi Arabika sudah lama ditanam sejak sekitar 1980an. Rata-rata lahan kopi berada di kawasan hutan, namun sejak adanya kawasan Taman Nasional Kelimutu, petani mulai membuka lahan kebun kopi di luar kawasan,” terangnya.

Dalam setahun, Urbanus mengaku bisa panen 300 kilogram kopi Arabika. Produksinya memang sedikit, sebab kopi miliknya baru pertama berbuah.

Kopi dijual ke penampung yang datang ke desa atau ke kota Ende, seharga Rp30 ribu per kilogramnya.

“Selain menanam kopi, petani juga menanam cengkih dan kakao. Ada juga menanam bawang merah dan kacang merah untuk menambah penghasilan di saat kopi belum panen,” paparnya.

Lihat juga...