Konservasi Penyu Amping Parak, Tujuan Wisata Lebaran di Sumbar
Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Ia menyebutkan hanya butuh waktu sekitar 4-5 menit menuju kawasan Konservasi Penyu menggunakan boat dengan kapasitas penumpang 25 – 30 orang. Sebelum memasuki kawasan konservasi, pengunjung akan disambut dengan tanaman mangrove di pinggiran air pasang tersebut.
Kehadiran pohon cemara dan tanaman mangrove sebagai bentuk komitmen Laskar Pemuda Peduli Lingkungan, untuk benar-benar mengubah pantai Amping Parak, memiliki nilai yang mampu menghadirkan hal yang baru bagi masyarakat dan pengunjung dari luar daerah.
“Bagi saya hal seperti ini sangat mengasyikkan, berwisata yang sederhana, nyaman dan tempat yang bersih. Dengan adanya pohon cemara jadi tempat berteduh yang adem. Pantai dekat juga, tapi ada peringatan tidak boleh berenang, jadi kita memilih duduk di bawah pohon cemara,” ujarnya.
Menurutnya, Konservasi Penyu yang berada di Amping Parak sangat bagus dikunjungi, karena keberadaannya mampu menarik masyarakat untuk menghabiskan waktu libur lebaran. Setidaknya keberadaan wisata edukasi ini, jadi alternatif untuk mendatangi lokasi wisata yang mengalami macet.
“Iya sekarang di mana-mana lokasi wisata macet. Kalau ke Konservasi Penyu ini tidak begitu macet jalannya. Dengan begini, anak-anak jadi senang dan bahagia. Kalau dalam suasana macet itu, anak-anak jadi kesal,” sebutnya.
Di kawasan Konservasi Penyu ini, Laskar Pemuda Peduli Lingkungan menghadirkan wisata baru bagi yang datang berkunjung pada lebaran tahun ini yakni sepeda air yang dirakit dari dirigen berukuran sedang.