Banjir di Konawe Utara Rendam 13 Desa
KENDARI — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, menyebutkan bahwa titik lokasi banjir di daerah itu terus meluas hingga sat ini mencapai 13 desa.
“Sebelumnya hanya delapan desa yang dilanda banjir, hari ini sudah meluas hingga 13 desa,” kata Kepala BPBD Konawe Utara, Djasmiddin, dari Wanggudu, Senin (3/6/2019).
Ia mengatakan, 13 titik yang terendam banjir yakni di Desa Tambakua, Langgiwo, Polora Indah, Sabandete, Mopute, Longeo, Tapuwatu, Walalindu, Alawanggudu, Puuwanggudu, Labungga, Laronanga, dan Kelurahan Lino Moio.
“Ke 13 desa tersebut berada di Kecamatan Langgikima, Asera, Oheo, Landawe, dan Andowia,” katanya.
Menurut dia, rata-rata ketinggian air yang merendam lokasi itu mencapai dua meter, tetapi ada beberapa titik yang sempat sampai empat meter.
“Akibatnya, aktivitas warga jadi terhambat bahkan beberapa titik aktivitas warga lumpuh total,” katanya.
Ia menjelaskan, meluasnya wilayah yang terendam banjir karena debit air yang besar kemudian meluap mengikuti aliran sungai wilayah Langgikima dan masuk di kawasan Wanggudu dan Andowia.
“Rumah warga terendam, tidak sedikit warga yang tidak bisa menyelamatkan barang-barangnya yang ikut hanyut terbawa air,” katanya.
Saat ini, katanya, warga yang terdampak banjir telah dievakuasi ke tempat-tempat ketinggian dan ke tenda-tenda darurat.
Sebelumnya dikabarkan bahwa banjir bandang melanda wilayah Kabupaten Konawe Utara pada Minggu (2/6) dini hari.
Peristiwa itu diakibatkan hujan yang terus mengguyur sejak beberapa pekan terakhir di wilayah itu.
BPBD Kabupaten Konawe Utara menyebutkan terdapat 11 rumah warga yang hanyut terbawa air akibat banjir bandang yang melanda daerah itu sejak Minggu (2/6) dini hari.