Titiek Soeharto Dorong Pembentukan Tim Pencari Fakta
Editor: Makmun Hidayat
“Kita harus investigasi, kenapa orang ini bisa tiba-tiba meninggal. Jangan kita berpangku tangan dengan korban begitu banyak kita diam tidak berbuat sesuatu,” kata Titiek Soeharto.
Aktivis Senior Hariman Siregar mengatakan, memang sikap bangsa kita yang kadang tidak menghargai nyawa. Itulah perasaan demokrasi yang ada pada civil society.
“Masyarakat sipil adalah warga negara yang punya kepribadian sopan, jujur dan taat aturan. Itu yang sampai saat ini saya belum lihat mestinya cukup makan. Kan sebetulnya karena mereka nggak punya uang paksakan dirinya untuk lembur. Ini tragis,” kata Hariman.
Mendengar itu, Titiek Soeharto mengaku tidak percaya kalau mereka meninggal hanya karena lembur saat bertugas menghitung suara Pemilu. “Ini ada sesuatu yang tidak wajar. Saya tidak percaya kalau ini hanya lembur saja,” ujarnya.
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya ini mendorong Rumah Perjuangan Rakyat membentuk TPF dengan meminta bantuan perguruan tinggi, seperti UI, UNPAD dan ITB.
TPF ini harus meneliti lebih mendalam ikhwal kejadian luar biasa dalam Pemilu ini yang menelan ratusan korban meninggal dunia.
“Ini manusia, saudara kita yang meninggal. Jangan bilang itu sesuatu yang biasa karena sakit kelelahan. Jadi kita harus cari penyebabnya apa. Kita tidak mau dan tidak bisa terima apa kata KPU itu kelelahan,” tukasnya.
Titiek Soeharto mengajak segenap rakyat Indonesia untuk senantiasa berdoa kepada Allah SWT agar bangsa Indonesia terhindar dari marabahaya dan malapetaka. Dan berharap pula pemerintah tidak mengabaikan begitu saja jatuhnya korban jiwa anggota KPPS tersebut.