YOGYAKARTA – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kulonprogo terus berupaya mendorong peningkatan kualitas Perpustakaan Desa atau Perpusdes. Di Kulonprogo, Perpusdes tersebar di 12 wilayah Kecamatan.
Sampai saat ini, masih banyak Perpusdes di Kulonprogo yang kualitasnya di bawah standar. Bahkan banyak yang hanya mendapatkan penilaian kategori D, dari Dinas Perpustakaan dan Arsip (Disperpusip) Kulonprogo.

Kepala Disperpusip Kulonprogo, Agus Santoso, didampingi Kabid Perpustakaan, Sarjana, mengatakan, dari 87 perpustakaan desa serta 1 perpustakaan kelurahan, tercatat baru delapan perpustakaan mendapatkan nilai baik atau A.
Sementara perpusdes yang mendapat nilai buruk atau D, mencapai 40 unit, atau separuh dari keseluruhan perpusdes yang ada di Kulonprogo. “Memang banyak perpusdes belum dikelola secara maksimal. Sehingga kualitasnya juga bisa dikatakan masih sangat kurang,” katanya, Kamis (9/5/2019).
Penyebab belum maksimalnya pengelolaan Perpusdes, diantaranya dipengaruhi masih rendahnya kualitas SDM pengelola, serta masih minimnya keterlibatan pemerintah desa dalam mendukung pendanaan dan pengembangan Perpusdes. “Belum semua Desa mengalokasikan anggaran untuk pengembangan Perpusdes. Padahal sesuai ketentuan, pemerintah desa bisa memanfaatkan Dana Desa untuk pemenuhan sarana dan prasarana Perpusdes,” jelasnya.
Untuk meningkatkan kualitas Perpusdes, Disperpusip Kulonprogo menyosialisasi kebijakan pengelolan perpusdes ke seluruh desa. Harapannya, upaya pengembangan perpusdes dapat memanfaatkan dana desa. Tak hanya itu, upaya peningkatan kualitas SDM pengelola Perpusdes juga terus dilakukan dengan menggelar berbagai pelatihan, bimbingan teknis, hingga pemberian bantuan koleksi buku.