Presidium Emak-Emak Indonesia Berdoa Bersama untuk Korban Aksi Damai

Editor: Makmun Hidayat

Dia mengatakan, siapa menyangka gerakan emak-emak ini sampai mendunia. Emak sudah membuat harum nama Indonesia. Perjuangan kita tetap dengan lipstiknya, kerudung warna warni dan bahkan ada yang pakai sarung tangan biru. “Kecerewatan emak-emak untuk kesatuan, persatuan dan kedaulatan NKRI,” tukasnya.

Dalam lantunan doanya, Neno memohon semoga Allah SWT memberkahi Masjid Agung At Tin ini dan pendirinya, juga semua umat Islam di seluruh Indonesia.

Usai Neno, doa pun dilantunkan oleh Astuti dalam zikir dan salawat bermunajat pada Allah SWT. Dalam kekhususan doa, ratusan emak-emak dan bapak-bapak mengibarkan bendera kuning tanda berduka atas tewasnya para syuhada.

“Bendera kuning ini janganlah diartikan yang tidak-tidak, tapi ini wujud hati kita yang berduka atas meninggalnya para syuhada. Bahkan informasi masih banyak orang yang belum pulang usai aksi itu hingga keluarganya terus mencari,” ujar Miing.

Saat Adzan berkumandang, mereka pun bergegas untuk menjalankan salat asar berjamaah. Usai salat, lantunan doa kembali menggema.

Hadir dalam doa bersama ini, Siti Hediati Haryadi atau Titiek Soeharto, Siti Hutami Endang Adiningsih atau Mamiek Soeharto, Mien Uno, Camelia Malik, Lin Agus Sutomo, Adinda Aida Syihab, Harun Rais, Ustad Sobri Lubis.

Para emak-emak dan bapak-bapak masih tampak terus berdatangan untuk bermunajat kepada Allah SWT. Lantunan lagu Aksi Bela Islam menyambut kedatangan mereka di pelataran Masjid Agung At Tin TMII.

Lihat juga...