Mandi Belimau, Tradisi Bersih Diri di Sungai Jelang Ramadan

Setelah salat asar, tamu-tamu undangan, seperti Gubernur Riau, Wali Kota Pekanbaru, dan lainnya baru turun ke tepian sungai. Proses mandi belimau oleh tokoh-tokoh tersebut berupa menyiramkan air belimau kepada 20 anak yatim.

Dalam proses ini juga terdapat pembaruan. Sebelumnya, anak-anak yatim setelah dimandikan hanya mendapat hadiah telur ayam, namun kali ini mereka juga mendapat santunan, pakaian muslim, dan seperangkat alat shalat.

Nurfaisal mengatakan, pemerintah daerah terus menggali masukan-masukan dari berbagai pihak untuk mengembangkan acara tersebut sebagai agenda rutin wisata religi.

Sebab, ada potensi kalau acara ini digelar dalam durasi lebih lama dalam suatu rangkaian, akan bisa menarik banyak wisatawan nusantara dan mancanegara.

Gubernur Riau, Syamsuar, mengatakan, nilai-nilai luhur budaya dan kearifan lokal yang tercermin dalam tradisi “Belimau” suatu daya tarik wisata dan kekayaan budaya negeri serta perekat persatuan dan kesatuan.

“Sebagai negeri yang berbudaya dan memiliki beragam warisan budaya dan tradisi, kita patut berbangga untuk menjaga dan melestarikannya,” kata dia saat menghadiri acara “Balimau Adat Potang Mogang” di Kabupaten Pelalawan pada 1 Mei 2019.

Berkembangnya sektor wisata religi dalam bentuk “Balimau Adat Potang Mogang” akan mendorong pemerintah daerah untuk menyediakan infrastruktur yang lebih baik, telekomunikasi, transportasi umum dan fasilitas pendukung lainnya yang memadai, sebagai konsekuensi meningkatkan kualitas kunjungan wisata dan dampaknya bagi kehidupan masyarakat lokal sebagai tuan rumah.

“Oleh sebab itu, marilah sama-sama kita mendukung kebijakan pemerintah daerah untuk menjaga dan melestarikan budaya yang sudah ada oleh warisan para leluhur sehingga kelak anak, cucu generasi penerus juga dapat merasakan dan meneruskan budaya ini,” katanya.

Lihat juga...