Mahasiswa Unej Ciptakan Aplikasi “Indonesia Smart Farmer”

Editor: Mahadeva

Muhammad Firza Fahreza, Bukhori Muslim dan Syarifudin Haris Affifi saat menerima trofi dalam ajang Agribisnis Festival 2019 diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta / Foto: Kusbandono

JEMBER – Berkaca dari kondisi petani di Desa Pesanggaran, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, sebuah desa yang sering dilanda kerugian akibat minimnya informasi.

Mendorong, Bukhori Muslim, Muhammad Firza Fahreza dan Syarifudin Haris Affifi, tiga orang mahasiswa Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Jember (Unej) menciptakan aplikasi INSAF atau Indonesia Smart Farmer.

Aplikasi tersebut bermaksud, menyediakan berbagai informasi dasar yang dibutuhkan petani. “Ayah saya petani, jadi saya mengetahui dan merasakan betul bagaimana kehidupan seorang petani,” tutur Bukhori Muslim, bersama dua rekannya kepada Cendana News di Kampus Fakultas Teknik bersama, Senin (13/5/2019).

Petani disebutnya, sering di kala panen mengalami kerugian, karena mendapatkan harga yang rendah. “Sementara mau menjual ke daerah lain terkendala minimnya informasi, ujung-ujungnya menjual ke tengkulak,” tandas Bukhori.

Sementara, keberadaan lembaga seperti Koperasi Unit Desa (KUD) belum mampu membantu petani secara optimal. Hal tersebutlah yang akhirnya mendorong pembuatan aplikasi INSAF bagi petani. “Harapannya petani mendapatkan pasokan informasi, sehingga memiliki pilihan untuk memasarkan hasil panen sekaligus menaikkan daya tawar petani,” imbuh bungsu dari enam bersaudara tersebut.

Di dalam aplikasi yang dibangun ketiganya, terdapat berbagai fitur yang memudahkan petani dalam menanam, merawat tanaman, panen hingga memasarkan komoditas yang dihasilkan. Misalnya ada fitur prakiraan cuaca, tanya ahli, diskusi, dan tanya jawab hingga artikel terpilih tentang pertanian terkini.

“Kami lantas menambahkan fitur Koperasi Unit Desa (KUD) virtual, yang memberikan layanan penjualan pupuk dan alsintan, simpan pinjam hingga fitur informasi harga produk pertanian yang terhubung dengan pusat informasi di lembaga yang kompeten di bidang pertanian dan pemasaran pertanian, semisal Bulog,” tambahnya.

Lihat juga...