Layani Pemudik, Pengelola Jalan Tol Diminta Siapkan Rest Area
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Salah satu solusi untuk mengatasi kondisi tersebut, Darmawan Prasodjo menyebut perlu perubahan kebiasaan (habit) masyarakat. Sebab masyarakat yang mudik dengan kendaraan kerap menginginkan sejumlah kegiatan dilakukan di rest area secara bersamaan.
Aktivitas makan, istirahat, ibadah dan mengisi bahan bakar. Salah satu alternatif disebutnya bisa ditempuh pemudik dengan membawa bekal makanan dan minuman saat mudik dan balik. Terlebih pada arus balik sebagian sudah tidak menjalankan ibadah puasa sehingga makan bisa dilakukan sambil jalan.
Pada jalan tol trans Sumatera yang sudah dioperasikan dari Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) ia juga menyarankan hal yang sama. Terlebih di JTTS ruas Bakter, sejumlah rest area masih bersifat temporer.
Keberadaan rest area yang belum memiliki fasilitas memadai seperti sejumlah ruas tol Jawa harus disosialisasikan kepada pemudik. Pemudik diakuinya perlu mendapat informasi cukup bahwa sejumlah rest area bersifat temporer.
“Konsekuensinya pemudik dengan kendaraan harus mengecek kondisi kendaraan, ketersediaan bahan bakar serta fisik prima pengemudi,” ujarnya.
Darmawan Prasodjo juga menyebut pada arus mudik yang masih berbarengan dengan ramadan, puasa masih dijalankan. Oleh karena itu aktivitas berhenti untuk makan dipastikan akan berkurang saat siang hari.
Meski demikian keberadaan rest area temporer di ruas tol Bakter harus disiasati dengan pengisian bahan bakar penuh. Sebelum masuk tol ia bahkan berharap pengemudi melakukan pengisian bahan bakar sekaligus saldo uang elektronik yang cukup.
Selain antisipasi keberadaan rest area di jalan tol, di tol Sumatera sejumlah ruas akan berbayar mulai 17 Mei mendatang. Ruas tol Bakter yang dioperasikan penuh sebatas Bakauheni di Lampung Selatan hingga Terbanggi Besar di Lampung Tengah.