Datangi Kantor Bupati, Sopir di Sikka Adukan Kontraktor Waduk
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
MAUMERE – Sebanyak 23 sopir dump truck dari berbagai wilayah di kabupaten Sikka yang selama ini mobilnya dipergunakan mengangkut material mendatangi kantor bupati Sikka. Para sopir mengadukan perilaku PT. Nindya Karya selaku kontraktor pembangunan waduk Napung Gete.
“Kami datang ke kantor bupati untuk menemui bupati Sikka guna mengadukan perilaku kontraktor pembangunan waduk Napung Gete PT. Nindya Karya. Perusahaan lebih memilih menggunakan jasa mobil dari luar daerah seperti Kupang,” ujar Arnoldus Supriyanto, Kamis (16/5/2019).

Dikatakan Arnoldus, awalnya pihak kontraktor pembangunan waduk Napung Gete PT. Nindya Karya mempergunakan 23 dump truck milik masyarakat kabupaten Sikka. Dump truck tersebut untuk memuat material pasir dan kerikil untuk pembangunan waduk sejak tahun 2016.
“Sehari kami dibayar Rp.700 ribu untuk 3 kali angkut material bebatuan atau kerikil dari PT. Feva Indonesia di kecamatan Waigete menuju lokasi waduk Napung Gete di kecamatan Waiblama. Bahan bakar semua ditanggung kontraktor,” terangnya.
Dalam perjalanan, tambah Arnoldus, pihak kontraktor Nindya Karya mempergunakan kendaraan dump truck dari Kupang yang dikontrak PT. Bumi Indah. Selama seminggu sejak awal Mei 2019, 23 armada truk yang selama ini memuat kerikil dan berasal dari kabupaten Sikka diminta istirahat sebentar.
“Mereka beralasan material kerikil sudah cukup sehingga kami diminta istirahat sebentar. Tetapi anehnya ada 10 armada truk dari Kupang tetap mengangkut kerikil dari PT. Feva ke lokasi waduk,” sesalnya.