Angin Kencang, Petani Watudiran Khawatir Produksi Mete Menurun
Editor: Mahadeva
Kepala Desa Watudiran, Maxentius Maxmulianus, membenarkan pernyataan warganya. Sebagian besar masyarakat di Desa Watudiran mengandalkan mete dan kemiri, untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hanya saja, hasil produksi kedua komoditi tersebut sering tidak stabil dan sangat tergantung cuaca.
“Petani di desa kami paling banyak mengandalkan hasil mete dan kemiri. Ada juga kacang tanah yang juga dijual di pasar desa Runut ataukah di pasar kecamatan Waigete. Kalau padi ladang dan jagung hanya untuk konsumsi sehari-hari saja,” terangnya.
Maxentius menyebut, desanya sering dilanda angin kencang. Saat ini saja, angin sudah mulai dirasakan bertiup dengan kencang. Bahkan angin puting beliung sering melanda desa mereka, dan merusak tanaman pertanian dan perkebunan. “Masyarakat juga sering mendapatkan bantuan beras dan bahan makanan lainnya bila sedang dilanda angin kencang. Bantuan seperti saat angin kencang tahun 2018 berasal dari BPBD dan dinas Sosial kabupaten Sikka,” pungkasnya