Petani di Lombok Keluhkan Harga Gabah yang Masih Rendah

Editor: Mahadeva

LOMBOK – Meski panen telah berlangsung selama tiga bulan, harga gabah di tingkat petani di Lombok belum mengalami kenaikan dan masih murah. Saat ini harga gabah antara Rp400.000 sampai Rp420.000 perkuintal.

Sani, petani warga Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengungkapkan, bahwa harga gabah sejak musim panen dalam beberapa bulan terakhir, tidak banyak mengalami perubahan. Petani merasakan harganya masih saja rendah, sehingga petani belum mau menjual hasil panen. “Harga masih murah, makanya belum banyak petani mau jual hasil panen, karena kalau dijual dengan harga segitu, jelas petani rugi,” kata Sani, ketika menjemur gabah untuk digiling, Senin (20/5/2019).

Dengan tenggang waktu masa panen yang telah berlangsung lama, harga gabah satu kuintal seharusnya sudah mencapai Rp500.000. Tetapi sekarang, harga masih saja murah, sehingga petani tidak berminat menjual. Sani mengaku tetap memilih menyimpan gabah di lumbung padi miliknya. Baru akan dijual ketika harga sudah mencapai Rp500.000 perkuintal.

Pengakuan sama juga diungkapkan petani lainnya Murni. Meski sangat membutuhkan uang, untuk modal mengolahan lahan dan menanam tembakau, tapi Dia belum mau merelakan gabah hasil panen miliknya untuk dijual dengan harga Rp420.000 perkuintal. “Daripada jual murah, modal menanam tembakau hutang dulu, sementara menunggu harga gabah mahal, baru dijual sebagai uang bayar hutang. Sebab kalau dijual dengan harga sekarang, sangat rugi,” tandas Murni.

Lihat juga...