Sistem Pelaksanaan Pemilu Harus Diperbaiki

Editor: Mahadeva

BEKASI – Sistem Pemilihan Umum (Pemilu) harus dirubah dan tidak seperti pelaksanaan di 2019. Sistem hitung lima kotak memakan waktu dan sangat melelahkan.

Judo Ketua PPK Jatisasih – Foto M Amin

“Inikan kerja gila, petugas PPS harus berjibaku dari pagi sampai malam. Sementara anggaran pelaksanaan pleno rekapitulasi ditingkat PPK dipukul rata, sama semua,” ujar Ketua PPK Kecamatan Jatiasih, Judo, di sela-sela rekapitulasi di kecamatan Jatiasih, Rabu (24/4/2019).

Jumlah TPS sedikit atau tidak, bukan bahan pertimbangan anggaran. Setiap hari PPK Jatiasih, melakukan rekapitulasi dari pagi hingga pukul 23.00 WIB malam. “Dana-nya minim, main di lima kotak suara. Dan ini sudah tidak efektif lagi, semua petugas kerja diforsir. Support anggaran sama disetiap kecamatan, tidak melihat geografis,” tandasnya.

Di PPK Jatiasih, setiap klaster merekap 70 kotak suara. Sementara dari satu kelurahan, paling paling sedikit ada 84 TPS. Di Kecamatan Jatiasih ada enam kelurahan, dan kendala utama adalah masalah gudang.

Di Kecamatan Jatiasih, rekapitulasi sudah meproses suara untuk DPR RI. Perhitungan suara Pilpres sudah dilaksanakan dengan perolehan suara terbanyak untuk Pilpres dimenangkan pasang 02 dengan selisih suara cukup jomplang 40 berbanding 60 persen.

Judo menyebut, selama dua hari terakhir petugas kesehatan dari Puskesmas Jatiasih rutin pemeriksaan kondisi kesehatan anggota PPK Jatiasih. “Sudah dua hari ini selalu ada pemeriksaan kesehatan dan pemberian vitamin dari pihak Puskesmas. Pemeriksaan dilaksanakan disemua PPK Kecamatan di Kota Bekasi,” pungkasnya.

Lihat juga...