Revitalisasi Pasar Harus Tingkatkan Nilai Tambah UKM
Editor: Makmun Hidayat
JAKARTA — Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop dan UKM) menilai, revitalisasi pasar rakyat harus bisa memberikan manfaat bagi UKM), yang berdagang di area pasar maupun pada masyarakat sekitarnya.
“Ukuran keberhasilan revitalisasi pasar rakyat, bukan hanya perbaikan infrastruktur pasar saja. Tapi juga harus mampu meningkatkan nilai tambah pada UKM yang berdagang di sana. Omsetnya harus naik, dan ada tambahan penyerapan tenaga kerja,” kata Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM, Victoria Br Simanungkalit, pada acara Sinergitas Sosialisasi Penajaman Program Tugas Pembantuan Revitalisasi Pasar Rakyat di Jakarta, Selasa (9/4/2019).
Kemenkop dan UKM sudah melalukan revitalisasi pasar sebanyak 789 unit di 389 kabupaten/kota. Dari jumlah tercatat koperasi yang sukses dalam mengelola pasar. Namun ada juga yang belum banyak memberikan manfaat bagi UKM dan rakyat sekitar.
“Tentu inilah yang harus kita evaluasi bersama. Kenapa sampai pasar itu banyak yang kosong pedagangnya, dan tidak menarik. Apa pengelolanya yang nggak benar atau sebab yang lain,” tukasnya.
Victoria menilai secara umum revitalisasi pasar rakyat yang dilakukan selama ini cukup bagus. Namun menurutnya, dari sisi peningkatan nilai tambah bagi UKM masih perlu dioptimalkan.
Ini dikarenakan produk UKM lokal belum banyak yang berkembang, dan bahkan cenderung menggelar karpet merah untuk produk impor. “Lihat saja dari sapu, keset, bulu ayam, pakaian batik bahkan diimpor, dan dijual disana,” ujar Victoria.
Dia berharap kedepan revitalisasi pasar akan dikembangkan melalui pendekatan tematik. Yakni jelasnya, produk lokal UKM setempat akan diprioritaskan untuk di jual di pasar rakyat, berikut juga budaya lokalnya akan dikembangkan.